Postingan

#RIPJustice

Beberapa hari ini ,media Indonesia dihiasi dengan berita bahwa terdapat seorang politisi yang dipenjara . Bukan karena korupsi dan bukan pula karena mengkhianati rakyat . Melainkan karena dituduh menodai dan menistakan satu agama . Ya ,Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok . By the way, Perkataan “menista” berasal dari kata “nista”. Sebagian pakar mempergunakan kata celaan . perbedaan istilah tersebut disebabkan penggunaan kata-kata dalam menerjemahkan kata smaad dari bahasa Belanda. “Nista” berarti hina, rendah, celah, noda. (sumber : www.suduthukum.com) Lalu di bagian mana Pak Ahok mencela,menghina,atau merendahkan satu agama ?  Mengapa beliau dituduh menistakan satu agama hingga dijadikan terpidana ? Dimana keadilan untuk salah satu putra terbaik bangsa ? Ah kejadian ini mengingatkan ku pada buku-buku dan artikel yang pernah ku baca . Bahwa ternyata, Tuduhan yang sama juga pernah dialami Ibnu Rusyd di Cordoba . Pernah juga menyeret Galileo hingga ke pengadilan gereja .    Tuduhan

suka sama sahabat ? mmm..jangan deh .

Gambar
image by google. ngga pernah terkira berapa jumlah kata yang tertuang hanya untuk menyampaikannya , hanya untuk mengungkapkannya , dan hanya untuk menjelaskannya . karena memang ngga pernah ditakar atau dihitung . hey halo,fokus! oke lanjut... perjalanan persahabatan yang awalnya hanya mengalir biasa , tertawa bersama hingga larut dalam canda , lalu bergurau hingga tak mengenal waktu . tiga tahun silam , awal kami dipertemukan . berawal dari pinjem-pinjeman bolpoin faster jaman ospek sekolah . eh jadi betah . eh ternyata sekelas . jadilah persahabatan yang indah . kita punya gaya tos andalan (a.k.a tangan ketemu tangan) . kita punya cara buat contek-contekan waktu ulangan . kita sama-sama punya hobi saling ngacak-ngacak rambut dan mainin poni berbarengan . ya kayak di film film gitu hehe etapi sebentar . dua tahun kemudian rasanya lebih indah .karena denger-denger hati juga pengen ikutan  . padahal udah dibilang dari awal jangan pernah ikutan nimbrung bahkan gabung. g

tasbih bersamaku , rosario bersamamu

Malam ini deras hujan begitu menggema Seperti hujan sebelumnya Setiap rintik membawa luka Pada satu masa dimana aku bersamanya Luka karena keangkuhan Luka karena perbedaan Luka karena aku dan kau Luka yang seharusnya menguatkan Aku diam Kau diam Haruskah ada perbedaan? Haruskah itu memisahkan? Di sudut ruang ini Aku menyendiri Memandang gerak api lilin yang menari sendiri , sepi ,sunyi Betapa perihnya melihat bayangmu pergi Aku bertahan dengan tasbih disini Dan kau pergi Dengan rosario di jemari

sajak januari

Bulan januari baru saja berlalu Namun rindu ku tak pernah tau waktu Tiba-tiba hadir mengganggu Diusir pun seolah tak mau Dalam sepi dia menyapa Dalam ramai dia menjelma Dalam gelap dia bercahaya Dalam terang dia berwarna Dalam jauh dia mendekat Dalam dekat dia tak bersahabat Dalam semu dia terlihat Dalam nyata dia tak mau terlibat Rindu serumit itukah ? Tidak. Rindu itu sederhana Aku rindu kamu Kamu tau itu Biarkan kita dipertemukan oleh waktu

beragam itu indah

9 Maret lalu tepatnya hari raya nyepi , saya mengucapkan selamat hari raya kepada kerabat saya yang beragama hindu . 22 Mei lalu tepatnya hari raya waisak , saya mengucapkan selamat hari raya kepada kerabat saya yang beragama budha. 6-7 Juli lalu tepatnya hari raya idul fitri . ini adalah hari raya agama saya. Saya mengucapkan selamat hari raya kepada kerabat muslim plus mendapat ucapan dari kerabat non muslim :) Dan 25 Desember nanti adalah hari raya natal . Hari besar untuk kerabat saya yang beragama kristen dan katolik. Belum juga hari itu tiba , banyak pro dan kontra mengenai hukum memberikan ucapan selamat natal. Bahkan mengenai pemakaian atribut yang bertema natal pun juga dihiasi pro kontra. Saya yakin memakai atribut dan memberikan ucapan selamat natal kepada mereka , tidak membuat saya auto-murtad. Karena iman berada pada masing-masing:). Saya pun percaya bahwa “welas asih” itu saling menguatkan antara pemb

Siluet Bidadari

Gambar
image by google “Setiap detik adalah mahakarya.Tersenyumlah,Tuhan mencintaimu lebih dari yang kamu butuh.” Ucap seorang bidadari yang beranjak pergi. Kabut tipis turun begitu anggun dengan gumpalan samar-samar awan . Mungkin disebabkan efek hujan semalam. Langit masih tampak biru dengan guratan kecil garis horizontal berwarna oranye. Aku ingin sekali berada disana dengan segala kemegahan dan keindahannya. Seketika hati kecilku sendiri menyanggah “kamu akan sirna begitu saja kala siang menyapa.” Namun tak ku hiraukan. Aku bahagia. Aku kembali menatap langit. Ditemani secangkir susu cokelat panas,aku merasakan sesuatu yang berbeda. Langit yang ku pandang pagi ini agak malu menampakkan cerahnya. Burung-burungpun berkicau dengan nada rendah bahkan ada yang diam. Apa yang sebenarnya terjadi hingga aku merasa pagi ini sedikit tak ku maknai. Ah sudahlah pikirku. Masih dalam posisi sama,aku memalingkan wajahku. Mataku tertuju pada satu arah dimana Ibu selalu me